BERMAIN ORIGAMI SAMBIL BELAJAR GEOMETRI: PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

  • Fulgensius Efrem Men Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Kanisius Mandur Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Silfanus Jelatu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
  • Eufrasia Jeramat Program Studi Pendidikan MatematikaUniversitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng
Keywords: origami, geometri, permainan matematika, pengembangan kognitif siswa

Abstract

Origami merupakan tradisi masyarakat Jepang dalam hal seni melipat kertas. Pada perkembangannya, origami berkaitan erat dengan matematika, khususnya geometri. Geometri berhubungan erat dengan perkembangan kognitif siswa. Seni melipat kertas ini disebut juga sebagai permainan melipat kertas untuk membentuk wujud-wujud yang menarik. Permainan ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk diterapkan kepada siswa sekolah dasar (SD). Origami menjadi objek konkret untuk membantu siswa SD dalam memahami konsep geometri. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas V SDK Taga. Dalam kenyataannya, siswa kerapkali mengalami kecemasan dan memiliki stigma negatif terhadap matematika. Di sinilah dibutuhkan metode dan teknik pembelajaran yang menarik untuk mengatasinya. Dalam hal variasi metode dan teknik pembelajaran matematika itulah origami menjadi alternatif teknik pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan ini, siswa sangat tertarik, senang, dan antusias. Hal tersebut dibuktikan dengan semangat yang ditunjukkan para siswa melalui peran aktif mereka selama kegiatan.

References

Budiarto, T. M. 2015. Sistem Geometri. Surabaya: Zifatama Publisher.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri No 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompotensi Kelulusan. Jakarta: Depdiknas.

Gardner, H. 1993. Multipple Intelligences. Jakarta: PT. Gramedia.

Hasan. 2009. “Action Research : Desain Penelitian Integratif Untuk Mengatasi Permasalahan Masyarakat”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 4, No. 8, pp. 177-188.

Kilpatrick, J. dkk. 2001. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.
Men, E. F. 2017. “Problem Posing Sebagai Salah Satu Solusi dalam Pembelajaran Matematika”. Prosiding Seminar Nasional Program Studi Pendidikan Matematika.STKIP Santu Paulus Ruteng. pp. 23-30.

Mu’min, A. S. 2013. “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget”. Jurnal Al-Ta’dib .Vol. 6 No. 1, pp.89.

Siswono, T. Y. E. (2014). “Permasalahan Pembelajaran Matematika dan UpayaMengatasinya”. Makalah disajikan pada Diskusi Panel dan WorkshopProgram Studi S2 Pendidikan Matematika Pascasarjana UniversitasMahasaraswati Denpasar, 18 Januari 2014.

Sujiono, Y. N. (2014). Metode pengembangan kognitif. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Wardani, D., dkk. (2016). ‘Origami Terhadap Kecerdasan Spasial Matematika”. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan. Vol.1, No. 5,pp. 905—909.
Published
2019-07-21
How to Cite
Fulgensius Efrem Men, Kanisius Mandur, Silfanus Jelatu, & Eufrasia Jeramat. (2019). BERMAIN ORIGAMI SAMBIL BELAJAR GEOMETRI: PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR. Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 171-178. https://doi.org/10.36928/jrt.v2i2.394