REVITALISASI TRADISI TOMBO TURUK DI DESA PERANG KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

  • Fransiska Widyawati Prodi Teologi, STKIP Santu Paulus
Keywords: mendongeng, Manggarai, budaya lokal, revitalisasi

Abstract

Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk di Desa Perang Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tombo Turuk adalah tradisi bercerita orang Manggarai, Flores, Provinsi NTT. Penutur cerita umumnya adalah orang tua yang menyampaikan ceritanya dalam bahasa daerah Manggarai. Bahasa yang dipakai biasanya halus, penuh makna kiasan, indah sekaligus filosofis. Isi cerita bermacam-macam, ada yang sifatnya religius, sosial, historis dan keseharian kehidupan manusia. Tradisi Tombo Turuk berfungsi sebagai media penyebaran pengetahuan dan kebijakan lokal serta pembentukan moral, keyakinan dan norma bagi generasi muda. Dari hasil survei awal ditemukan bahwa tradisi ini mulai tergerus oleh perubahan zaman. Kehilangan tradisi ini sangat berdampak buruk bagi orang muda, kebudayaan, dan masyarakat Manggarai itu sendiri. Olehnya, perlu ada usaha untuk menghidupkan kembali kecintaan pada tradisi ini. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Revitalisasi Tradisi Tombo Turuk ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah makin hilangnya tradisi ini. PkM ini dilakukan bersama masyarakat di Desa Perang, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kecintaan dan praktik Tombo Turuk bagi warga kampung. Hasilnya, setelah dilakukan upaya revitalisasi orang dewasa kembali mempelajari dongeng lokal, mempraktikkannya kepada generasi muda, terkumpulnya aneka dongeng lokal dan meningkatkan kecintaan anak dan generasi muda pada dongeng lokal. Melalui PkM diharapkan bahwa pengetahuan, kebijakan, dan tradisi lokal orang Manggarai dapat dipelihara dalam rangka membangun kebudayaan dan karakter orang Manggarai yang sejati.

References

Bloom, B. S. ed. et al., 1956. Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

Einon, Dorothy, 2006. Learning Early, Jakarta: Dian Rakyat.

Habsari, Zakia, 2017. Dongeng sebagai Pembentuk Karakter Anak, Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, 1 (1), hal. 21-29.

Lon, Y. Servatius, & Widyawati, F. 2017. Cultural Aspects on Child's Development and Parenting in Manggarai. Guidena, Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling , 7 (1), 130-139. DOI: https://doi.org/10.24127/gdn.v7i1.959.

Lon, Y. Servatius, & Widyawati, Fransiska. 2017. Lingkaran Kekerasan Terhadap Anak Dalam masyarakat Manggarai. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio , 9, 14-24.

Lon, Y. Servatius, & Widyawati, Fransiska, 2018. Bride-Wealth: Is There Respect for Women in Manggarai? Humaniora, 30 (3), 271-278. DOI: https://doi.org/10.22146/jh.v30i3.29216

Manuaba, I.B. Putera. 2013. “Politik Bahasa Sastra: Strategi Bahasa Ekspresif Produksi Karya Sastra” dalam dalam Prosiding Seminar Nasional Politik Bahasa dan Bahasa Politik. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Airlangga. Surabaya. 25-26 Oktober.

Priyono, Kusumo, 2006. Terampil Mendongeng, Jakarta: Grasindo.

Sitokdana, Melikior N.N. 2015, Digitalisasi Kebudayaan di Indonesia, Paper Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Sumarsono, 2011. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roger, Everett dan Thomas M. Steinfatt. 1999. Intercultural Communication. Illinois: Waverland Press Inc.

Widyawati, Fransiska, 2018. Catholics in Manggarai, Eastern Indonesia, Geneva: Globethics

Widyawati, Fransiska, 2018. The Development of Catholicism in Manggarai Eastern Indonesia: Religion, Identity and Politics, Dissertation, Gadjah Mada University.

https://kbbi.web.id/revitalisasi diakses pada 12 Desember 2018
Published
2019-01-21
How to Cite
Fransiska Widyawati. (2019). REVITALISASI TRADISI TOMBO TURUK DI DESA PERANG KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 30-38. https://doi.org/10.36928/jrt.v2i1.278