TARI TRADISIONAL MANGGARAI RANGKUK ALU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI TK INVIOLATA RUTENG
Abstrak
Tari Rangkuk Alu tidak hanya permainan biasa. Selain sebagai sarana hiburan, Tari Rangkuk Alu juga dapat menjadi sarana edukasi dan pembentukkan diri. Tarian ini dapat melatih kelincahan dan melatih ketepatan anak di dalam bertindak. Tarian ini juga mengandung nilai-nilai filosofis dan spiritual yang terkandung didalamnya. Tari ini sudah jarang dilakukan oleh anak-anak pada zaman ini. Tujuan dilakukan penelitian adalah meningkatkan keterampilan motorik kasar anak melalui tari tradisional Manggarai Rangkuk Alu. Selain itu,
tujuan jangka panjangnya adalah TK Inviolata Ruteng menjadi wadah untuk melestarikan budaya lokal Manggarai dan rahim yang melahirkan anak yang cerdas yaitu anak yang berkembang secara baik seluruh kemampuan dirinya baik aspek kognitif, moral, sosial emosional dan juga fisik motorik yang memungkinkan anak dapat terampil bergerak. Desain penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart yang menggunakan empat komponen penelitian tindakan yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan dan observasi, (3) refleksi. Pada tahap perencanaan, guru merencanakan semua kegiatan yang akan dilakukan. Pada tahap tindakan dan observasi, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam rencana kegiatan pembelajaran harian (RPPH) dan pada saat yang sama melakukan observasi mengenai kegiatan guru dan siswa. Segala kegiatan dicatat, dinilai dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap keterampilan motorik kasar anak. Pada tahap refleksi, kolaborator dan peneliti merefleksikan semua kegiatan pada tahap sebelumnya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan berdasarkan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti dan kolaborator memutuskan apakah penelitian berhenti ataukah dilanjutkan pada siklus berikutnya. Jika dilanjutkan pada siklus kedua maka hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk melakukan revisi atas tahap-tahap pada siklus kedua. Demikian seterusnya sampai hasil yang dinginkan benar-benar tercapai sesuai dengan tingkat keberhasilan yang dicapai anak. Data penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase kenaikan baik secara individual maupun klasikal mengalami peningkatan melalui penggunaan tari tradisional Manggarai Rangkuk Alu. Peningkatan yang dimaksud adalah sebelum dilakukan tindakan melalui penggunaan tari tradisional Manggarai Rangkuk Alu. Dari prasiklus sampai siklus II terjadi peningkatan yang signifikan. Secara klasikal kemampuan motorik kasar anak pada prasiklus mencapai 52,27% dengan kategori cukup berkembang. Pada siklus I, rata-rata persentase kemampuan motorik kasar anak sebesar 70,16% dengan kategori berkembang sesuai harapan. Pada siklus II, rata-rata persentase kemampuan motorik kasar anak mencapai 92,70% dengan kategori berkembang sangat baik. Dari persentase pencapaian siklus II, secara individu dan klasikal kemampuan motorik kasar anak mencapai 100% dengan kategori berkembang sangat baik. Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tari tradisional Manggarai Rangkuk alu dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak di TK Inviolata Ruteng.